PERBEDAAN STABILITAS WARNA E-GLASS FIBER NON DENTAL REINFORCED COMPOSITE AKIBAT LAMA PERENDAMAN DALAM SALIVA BUATAN

Kurnia Putri, Widya Puspita Sari, Darmawangsa Darmawangsa

Abstract


Latar belakang: resin komposit merupakan bahan restorasi yang paling populer saat ini karena memiliki kelebihan estetik yang baik yaitu sewarna gigi, namun resin komposit memiliki keterbatasan sifat fisik yaitu penyerapan air. Penyerapan air dan waktu perendaman berpengaruh terhadap stabilitas warna. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyerapan air dan meningkatkan stabilitas warna yaitu digunakan resin komposit yang diperkuat oleh Fiber Reinforced Composite (FRC). Fiber yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi adalah E-glass fiber, akan tetapi di Indonesia E-glass fiber dental memiliki keterbatasan jumlah yang terbatas dan harga relatif mahal. E-glass fiber non dental dipilih sebagai alternatif karena komposisinya hampir sama dengan E-glass fiber dental dan biasa digunakan di dunia teknik. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan stabilitas warna E-glass fiber non dental reinforced composite akibat lama perendaman dalam saliva buatan. Metode: jenis penelitian kuantitatif menggunakan eksperimental laboratorium menggunakan one group pretest and posttest design. Sampel berbentuk lingkaran dengan diameter 13 mm dan tinggi 2 mm yang terdiri dari 2 kelompok; kelompok perendaman 7 hari dan 14 hari masing-masing terdiri dari 4 sampel. Uji stabilitas warna dilakukan dengan Spektrofotometer Uv-Vis dimana nilai absorbansi dan panjang gelombang yang didapat akan dihitung luas daerah sehingga dapat ditentukan nilai L*a*b* pada tiap sampel. Hasil: hasil rerata pengukuran stabilitas warna E-glass fiber non dental reinforced composite selama 7 dan 14 hari perendaman dalam saliva buatan menunjukkan nilai rerata 14 hari perendaman berada sedikit lebih tinggi dibandingkan 7 hari perendaman namun tidak bermakna. Uji independent sample t-test diperoleh nilai p=0,442 > 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbedaan stabilitas warna E-glass fiber non dental reinforced composite akibat lama perendaman antara 7 hari dengan 14 hari. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan stabilitas warna E-glass fiber non dental reinforced composite akibat lama perendaman dalam saliva buatan. Penambahan E-glass fiber non dental pada resin komposit menunjukan stabilitas warna yang baik pada resin komposit.

Keywords


Stabilitas warna, fiber reinforced composite, E-glass fiber non dental, lama perendaman

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018).

Laporan Nasional Riskesdas 2018 . Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan.

Istibsyaroh, Lestari, S., & Nugroho, R. (2018). Perubahan

Warna Resin Komposit Nanofiller Setelah Perendaman

Dalam Minuman Susu Fermentasi (Penelitian in Vitro).

The Indonesian Journal of Health Science,10(1),39–46.

Riva, Y. R., & Rahman, S. F. (2019). Dental composite

resin: A review. AIP Conference Proceedings, 2193

(December).

Mansouri, S. A., & Zidan, A. Z. (2018). Effect of water

sorption and solubility on color stability of bulk-fill resin

composite. Journal of Contemporary Dental Practice,

(9), 1129–1134.

Schricker, S. R. (2017). Composite resin polymerization

and relevant parameters. In Orthodontic Applications of

Biomaterials. Elsevier Ltd.

Menon, A., Ganapathy, D. M., & Mallikarjuna, A. V.

(2019). Factors that influence the colour stability of

composite resins. Drug Invention Today,11(3),744–749.

Kristanti, Y. (2016). Perubahan warna resin komposit

nanohibrida akibat perendaman dalam larutan kopi

dengan kadar gula yang berbeda. Journal PDGI, 65(1),

–30.

Jaiswal, A. S., Nikhade, P. P., Chandak, M., Khatod,

S., Rathi, C., & Jaiswal, J. (2020). Colour Stability of

Composite- A Review. Journal of Evolution of Medical

and Dental Sciences, 9(26), 1928–1934

Prashanth, S., Km, S., Nithin, K., & Sachhidananda, S.

(2017). Journal of Material Sciences & Engineering Fiber Reinforced Compusahakan referensi sebagian besar 80% dari internationalosites - A Review. 6(3).

Faizah, A., Widjijono, W., & Nuryono, N. (2017).

Pengaruh komposisi beberapa glass fiber non dental terhadap kelarutan komponen fiber reinforced composites.

Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 2(1), 13.

Ilday, N. O., Sagsoz, O., Karatas, O., Bayindir, Y. Z., &

Çelik, N. (2015). Temperature changes caused by light

curing of fiber-reinforced composite resins. Journal of

Conservative Dentistry, 18(3), 223–226.

Fonseca, R. B., Paula, M. S. De, Favarão, I. N., Vessoni,

A., Kasuya, B., Almeida, L. N. De, Adolfo, G., Mendes,

M., & Carlo, H. L. (2015). Reinforcement of Dental

Methacrylate with Glass Fiber after Heated Silane

Application. Biomed Research International.

Sari, W. P., Yandi, S., Purnama, S. A., Putri, K., & Afnela,

A. (2022). Uji kandungan Eglass fiber non dental dengan

menggunakan teknik X-RAY fluorescence spectrometer

(XRF). Menara Ilmu, XVI(01), 122–128.

Malekipour, M., Sharafi, A., Kazemi, S., Khazaei, S., &

Shirani, F. (2012). PMC3491332. Comparison of Color

Stability of a Composite Resin in Different Color Media.

Dental Research Journal 9(4), 441–446.

Tabatabaei, M. H., Farahat, F., Ahmadi, E., & Hassani,

Z. (2016). Effect of Accelerated Aging on Color Change

of Direct and Indirect Fiber-Reinforced Composite

Restorations. Journal of Dentistry of Tehran University

of Medical Sciences, 13(3), 168–175.

Hasanuzzaman, M., Rafferty, A., Sajjia, M., & Olabi,

A.-G. (2016). Properties of Glass Materials. Reference

Module in Materials Science and Materials Engineering,

–12.

Dionysopoulos, D., & Gerasimidou, O. (2021). Wear

of contemporary dental composite resin restorations: a

literature review. Restorative Dentistry & Endodontics,

(2).

Ariyani, Tamin, H., & Indra, M. (2013). Pengaruh

Penambahan Fiber Glass Reinforced Terhadap Penyerapan

Air Dan Stabilitas Warna Bahan Basis Gigi Tiruan Nilon

Termoplastik. Dentika Dental Journal, 17(3), 257–261.

Mosharraf, R., Givehchian, P., & Ansaripour, F. (2019).

Comparison of color stability and fracture resistance

of two temporary fiber-reinforced fixed partial denture

materials. Dental Research Journal, 16(3), 185–192.

Par, M., Spanovic, N., Bjelovucic, R., Marovic, D.,

Schmalz, G., Gamulin, O., & Tarle, Z. (2019). Long-term

water sorption and solubility of experimental bioactive

composites based on amorphous calcium phosphate

and bioactive glass. Dental Materials Journal, 38(4),

–564.

Sakaguchi, R. (2019). Restorative Dental Materials

(Fourteenth). Elsevier Inc.

Obulapuram, P. K., Arfin, T., Mohammad, F., Khiste, S.

K., & Chavali, M. (2021). Studies towards the Removal

of Reactive Orange 16 Dye. I, 1–16.

Sarkis, E. (2012). Color change of some aesthetic dental

materials: Effect of immersion solutions and finishing of

their surfaces. Saudi Dental Journal, 24(2), 85–89.

Uchimura, J. Y. T., Sato, F., Bianchi, G., Baesso, M. L.,

Santana, R. G., & Pascotto, R. C. (2014). Color stability

over time of three resin-based restorative materials

stored dry and in artificial saliva. Journal of Esthetic and

Restorative Dentistry, 26(4), 279–287.

Fiber reinforced composite adalah suatu material

khas yang terdiri dari matriks polimer yang diperkuat

oleh fiber atau biasa disebut dengan serat (Zhang &

Matinlinna, 2012).




DOI: https://doi.org/10.32509/jitekgi.v19i2.2181

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.