KAJIAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PEMBAGUNAN EKONOMI KOREA SELATAN

Abstract

Keyakinan bahwa pengetahuan dan teknologi merupakan komoditi yang paling mahal dan
mempunyai nilai tambah yang tinggi, sedangkan untuk menguasainya diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang sangat mahal, maka prioritas pemerintah Korea Selatan adalah mengimport teknologi dari berbagai negara industri maju di seluruh dunia sehingga dalam waktu yang relatif singkat Korea Selatan telah berhasil menempatkan negaranya dalam kelompok negara Industri Baru (NIC), bahkan Korea Selatan mampu unggul dalam teknologi informasi seperti internet kecepatan-tinggi, telepon genggam, begitu juga dalam pembuatan kapal, produksi ban, serta sintetis, baja, bahkan otomotif.

Kesuksesan ekonomi Korea Selatan, tidak dapat dipungkiri selain peranan pemerintah dengan dukungan etos kerja Rakyat juga peranan Chaebol (konglomerat) sangatlah besar, dimana pemerintah memberikan dukungan penuh dengan memberikan proteksi. Namun demikian Proteksi tarif dan subsidi ini tidak dimaksudkan untuk selamanya menjadi perisai bagi industri dari kompetisi internasional, tetapi untuk memberikan waktu guna menyerap teknologi baru dan membangun kemampuan berorganisasi baru sampai mereka bisa bersaing di pasar dunia, sehingga dapat dikatakan bahwa keajaiban ekonomi Korea adalah hasil dari penggabungan secara cerdik antara insentif pasar dan arahan pemerintah.

Dalam menghadapi imperialisme Teknologi, Korea Selatan menerapkan Falsafah bahwa jika suatu negara ingin berkembang dan tumbuh terus menerus, maka wajib hukumnya negara yang: bersangkutan haruslah mempunyai falsafah manajemen sendiri, dengan mengkaji latar belakang secara kultural dan historis dan faktor-faktor yang berpengaruh lainya untuk diterapkan dalam strategi pengembangannya sebagai kerangka baru untuk memacu kreativitas bangsa Korea.