URAIAN INVESTIGASTIF (INVESTIGATIVE REPORTING)
Abstract
Memasuki Era reformasi yang dimulai dengan dilikuidasinya Departemen Penerangan RI (2 6/10-999) oleh Presiden K.H Abdurrahman Wahid/Gus Dur, para wartawan (Pers Nasional) mulai berani menerapkan dan menyajikan Uraian Investigasi (InvestigativeReporting). Sebelumnya, di Era Rezim Orde Baru/Orba (1969 - 1998) yang sangat otoriter, penyajian Uraian lnvestigasi dinilai tabu, akibatnya beberapa wartawan lalu mengakalinya dengan menyajikan Uraian Jurnalistik Baru (New Jour- nalism), yang membungkus fakta dan atau pendapat ke dalam karya Sastra. Apa dan bagaimana Uraian Investigasi itu, dan bagaimana cara merencanakan, mengemas, dan menyajikannya? Mengapa wartawan masih merasa takut untuk menyajikan uraian Investigasi ?
References
CLARK R. MOLLENHOFF (1981), Investigative
Reporting, McMillanPuhl. New York.
PAULN. WILLIAMS(1978), Investigative Reporting and Editing, prentice Hall Inc New Jersey.
JB Wahjudi (1991) Komunikasi Jurnalistik Alumni bandung
DOI: https://doi.org/10.32509/wacana.v2i6.206
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Indexed by:
Recommended Tools :
Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Kampus I, Jl. Hang Lekir I/8 Jakarta Pusat, Indonesia 10270
WA: 085714422271 (Chat Only)
email: wacana@dsn.moestopo.ac.id
Copyright (c) 2024 Wacana: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.