Difusi Inovasi dalam Penggunaan Batee Ranup pada Tradisi Meu-uroh di Aceh Barat

Reni Juliani, Rahma Hidayati, Nidar Nidar

Abstract


Salah satu tradisi yang masih terus dipraktekkan masyarakat Aceh adalah tradisi meu-uroh. Namun dalam pelaksanaannya tradisi ini telah mengalami inovasi. Dulu tradisi meu-uroh dilakukan dengan membawa batee ranup yang memiliki makna luhur sedangkan sekarang tradisi ini dilakukan dengan membawa undangan cetak sekapur sirih seperti terjadi di Desa Cot Lagan, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, sehingga terjadi pergeseran budaya dalam tradisi meu-uroh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebab terjadinya pergeseran budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, pergeseran budaya penggunaan batee ranup dalam tradisi meu-uroh disebabkan kurangnya pemahaman dan kecintaan masyarakat tentang budaya tersebut sehingga sangat mudah menerima budaya baru yang masuk dan berkembang di tengah-tengah mereka. Pergeseran budaya ini juga terjadi karena perkembangan teknologi yang kian pesat sehingga membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat termasuk dalam segi budaya. Perkembangan teknologi ini berdampak, membawa sekapur sirih sebagai undangan lambat laun menggantikan posisi batee ranup dalam tradisi meu-uroh. Selain itu, penggunaan undangan sekapur sirih juga dirasa masyarakat lebih murah dan praktis jika dibandingkan dengan menggunakan batee ranup.


Full Text:

PDF

References


Dadek, Teuku dkk. (2014). Kemana, Apa, Siapa di Aceh Barat. Aceh Barat: Aceh Printers.

Juliani, Reni, Hafied Cangara, Andi Alimudden Unde. (2015). Komunikasi Antarbudaya Etnis Aceh dan Bugis Makassar Melalui Asismilasi Perkawinan di Kota Makassar. Jurnal Komunikasi Kareba. Vol. 4(1): 70-87.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Prastyanti, Shinta. (2013). Difusi Inovasi dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat. Acta Diurna. Vol. 9(1): 59-60.

Puteh, M Jakfar. (2012). Sistem Sosial Budaya dan Adat Masyarakat Aceh. Banda Aceh: Grafindo Litera Media.

Sanderson, Stephen K. (2011). Makrososiologi: Sebuah Pendekatan terhadap Realitas Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sobur, Alex. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tarifu, La, La Ode Herman Halika. (2018). Pergeseran Nilai Ritual Kaghombo dalam Tradisi Masyarakat Muna. Warta ISKI: Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Vol. 1(1): 9-21.




DOI: https://doi.org/10.32509/jhm.v1i1.659

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

     


Recommended Tools :