MANAJEMEN KOMUNIKASI AKUN INSTRAGRAM @GENPI_ID DI DALAM MELIBATKAN GENERASI MILENIAL UNTUK MEMVIRALKAN DESTINASI WISATA DI INDONESIA

Mediana Handayani

Abstract


Guna mengembangkan industri pariwisata Indonesia, pemerintah telah mengambil langkah sebagai aktualisasi dari dinamika generasi dan teknologi dengan membentuk GENPI atau Generasi Pesona Indonesia yang direalisasikan pada 2016 silam. Dilibatkannya generasi milenial ternyata tidak begitu saja dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri pariwisata Indonesia. Masih ada tantangan yang belum terjawab, seperti bagaimana agar tujuan pariwisata di Indonesia menjadi viral. Untuk itu peneliti menggunakan The Circular Model of SOME yang digagas oleh Regina Lutrell untuk mengetahui bagaimana akun @genpi_id bisa digunakan untuk memviralkan destinasi wisata Indonesia di kalagan generasi milenial. Penelitian deskriptif kualitatif ini menemukan bahwa aktivitas komunikasi @genpi_id pada aspek Share menurut peneliti kurang maksimal karena ruang yang dijangkau oleh Genpi untuk menyampaikan pesan komunikasinya masih terlalu sempit. Kedua, aktivitas komunikasi @genpi_id pada aspek Optimize kurang maksimal. Rencana komunikasi yang kuat seharusnya mampu mengoptimalkan konten akun Genpi dalam menghasilkan dampak maksimal dari pengiriman pesan, merek, dan nilai. Namun sepertinya Genpi gagal memanfaatkan peluang untuk menciptakan koneksi dengan industri pendukung pariwisata. Ketiga, aktivitas komunikasi @genpi_id pada aspek Manage juga masih kurang. Untuk komunitas yang sifatnya adalah sukarela mengelola konten akun dengan maksimal seolah tidak dijadikan prioritas. Keempat, aktivitas komunikasi @genpi_id pada aspek Engagement adalah aktivitas yang paling dianggap kurang maksimal. CTA (call to action) yang dilakukan oleh Genpi dalam unggahannya sehingga fase engagement tidak terlalu berhasil. 


Keywords


Manajemen Komunikasi; Milenial; Unggahan; Viral; Wisata

Full Text:

PDF

References


Bennet, Sue., Karl Maton and Kisa Karvin. (2008). ‘The Digital Natives Debates’: A Critical Review of The Evidence. British Journal of Educational Technology. Vol. 39 No. 5

BPS. 2017. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Bungin & Burhan. (2008). Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group

Fotis, J., Buhalis, D. and Rossides, N. (2012). Social media use and impact during the holiday travel planning process. In: Fuchs, M., Ricci, F. and Cantoni, L., eds. Information and Communication Technologies in Tourism 2012. Vienna, Austria: Springer-Verlag, pp. 13-24.

Darwin, W. (2018). Digital Destination. Dipaparkan dalam Rakornas Pariwisata 2018 Bali.

Hipperson, Tim. 2010. The Changing Face of Data Insight – And Its Relationship to Brand Marketing. Journal of Database Marketing and Customer Strategy Management 17.

Landsverk, K. H. 2014. The Instagram Handbook. London: PrimeHead Limited.

Lexy Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Patton, M.Q., 2002. Qualitative evaluation and research methods. 3rd edition., Thousand Oaks, California: Sage Publications, Inc.

Perbawasari, Budiana, & Sani, 2014.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.

Trusov, Michael., Randolph E. Bucklin, Koen Pauwels. Journal of Marketing. Vol. 73 Issue 5.

Yahya, A. M. 2018. Digital Destination dan Nomadic Tourism. Dipaparkan dalam Rakonas Pariwisata 2018 Bali.

Yoo, J.-Y. 2018. A Study Of The Characteristics Of Hyper-Connected Society And The Change Of The Security. Internatio nal Journal of Development Research, 08(03), 19202–19204


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Recomended by:

goto turnitin.com  goto mendeley web



  
  Jurnal DINAMIKA merupakan Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi yang diprakarsai Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sejak 2011. Corona Q&A