PERUBAHAN POSISI JARINGAN LUNAK PADA MALOKLUSI KLAS II DENGAN PENCABUTAN 2 PREMOLAR PERTAMA ATAS (ANALISA SEFALOMETRI)
Abstract
Latar belakang: Maloklusi kelas II Angle adalah kelainan dengan profil yang cembung. Perawatan dengan pencabutan premolar pertama akan menyebabkan perubahan jaringan lunak wajah secara estetik yang lebih baik. Prevalensi maloklusi klas 2 memiliki nilai 41,6 % menurut Wustha, 25 % menurut Widya, dan 36,2 5% menurut Prabhakar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pencabutan premolar pertama pada perawatan ortodonti cekat terhadap posisi jaringan lunak penderita maloklusi kelas II Angle. Metode: Jenis penelitian diskripsi komparatif. Sampel penelitian adalah data pasien tahun 2010 – 2020 di Klinik Dents Smile Jakarta. Sampel dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok maloklusi kelas II Angle disetai protrusi bimaksiler sebelum perawatan ortodonti cekat (sebelum pencabutan empat premolar pertama) dan kelompok setelah dilakukan perawatan ortodonti cekat (setelah pencabutan empat premolar pertama). Hasil pengukuran foto sefalometri lateral diolah dengan program SPSS kemudian dianalisis. Data diuji dengan tes Kolmogorov Sminov untuk melihat distribusi data, dilanjutkan dengan uji beda (Independent t dan Mann Whiettey) untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil: Hasil uji Kolmogorov Smirnov pengukuran sefalometri pada semua kelompok mempunyai nilai p > 0,05. Uji statistik yang dilakukan adalah uji Independent t. Hasil uji perbedaan sudut NSnPg, Nasolabial dan Labiomental antara kelompok sebelum dan sesudah pencabutan premolar pertama. Didapatkan nilai p pada sudut NSnPg, nasolabial dan labiomental < 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok sebelum dan sesudah pencabutan premolar pertama pada perawatan ortodonti cekat.
Kesimpulan: Terjadi perubahan jaringan lunak pada penderita protrusi bimaksiler setelah perawatan ortodonti cekat dengan pencabutan premolar pertama dikarenakan sudut NSnPg, nasolabial dan labiomental bertambah besar. Pertambahan besar ini menyebabkan jaringan lunak terutama bibir atas dan bibir bawah terjadi retrusi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardani, I.A.W. Pertumbuhan Kraniofasial Setelah Kelahiran. Airlangga University Press. Surabaya. 2021; 1: 1.
Singh G. Textbook of Orthodontics 3rd Edition. Jaypee Brothers Medical Publisher Ltd. New Delhi India. 2015: pp. 570-573.
Proffit. W.R. Contemporary Orthodontics Text Book 6th Edition. Mosby. St. Lois. 2018 ; 8-10.
Widagdo Putra agung Azhari, dkk. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tetang Karang Gigi Anggota Karang Taruna Kabupaten. Jurnal Kesehatan Siliwangi. 2021; 2 (1).
Mitchell, L. An Intruduction to Orthodontics 5th Edition Text Book. Oxford University Press Inc. New York. US. 2019; 17.
I Gede Bagus Wirawan, Yetty Herdiyat. Twin Block Appliance, Perawatan Maloklusi Kelas II pada Pasien Anak. Journal of Indonesian Dental Association. 2018; 1 (2).
Kurniasari Reni, dkk. Perawatan Ortodontik pada Maloklusi Klas II Divisi 1 dengan Overjet Besar dan Palatal Bite Menggunakan Alat Cekat Teknik Begg. Majalah Kedokteran Gigi. 2014; 2(1): 102-108.
Tita Ratya Utami. Perawatan maloklusi Angle kelas II divisi 2 pasien dewasa dengan pencabutan dua premolar atas. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2017; 3(1): 51-58.
Wustha Farani, dkk. Prevalensi Maloklusi Anak Usia 9-11 Tahun di SD IT Insan Utama Yogyakarta. Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 2021; 10(1) ; 26-31
Widya Aprilia. Status Maloklusi Mahasiswa Pre klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Yang Diukur Berdasarakan Occlusion Feature Index (OFI). Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, 2016.
R Ramachandhra Prabhakar, dkk. Prevalence of Malocclusion and Need for Early Orthodontic Treatment in Children. J Clin Diagn Res. 2014; 8(5); 60-61.
Maetevoraklul Suhatcha and Viteporn Smorntree. Factor influencing soft tissue profile changes following orthodontic treatment in patient with class II division I malocclusion. Maetevorakul and Viteporn Progress in Orthodontics. 2016; 17(13) : 1-8.
Janson G, dkk. Influence of premolar extractions on long-term adult facial aesthetics and apparent age. European Journal of Orthodontics. 2016; 38(3): 272-280
Diandra Audyla Miranti, dkk. Perbedaan Analisis Jaringan Lunak Sebelum dan Setelah Perawatan Ortodonti Kamuflase Pada Maloklusi Skeletal Kelas II Divisi 1 Berdasakan Analisis Mc Namara. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students. 2023; 7 (2).
Bou Assi S, dkk. Cephalometric Evaluation of Maxillary Incisors Inclination, Facial, and Growth Axes in Different Vertical and Sagittal Patterns: An Original Study. J Int Soc Prev Community Dent. 2020;10(3):292–9.
Ilham Mulkhairul, dkk. Analisis fotometri frontal dan profil wajah pasien maloklusi skeletal kelas II Divisi 1 sebelum dan setelah perawatan ortodonti kompromi (Metode Proffit dan Steiner). Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students. 2024; 8 (1).
I Gusti Ayu Ari Agung, dkk. Metodologi Penelitian Kedokteran Gigi. Universitas Mahasaraswati Press. Denpasar. 2021.
Aditi Gaur, Sandhya Maheshwari, Sanjeev Kumar Verma. Correction of Class II malocclusion and soft tissue profile in an adult patient. Contemporary Clinical Dentistry. 2016; 7(3): 382-5.
Yustisia, dkk. Hubungan Penilaian Persepsi Estetika Oral dan Profil Wajah berdasarkan Oral Aesthetic Subjective Index Scale (OASIS) dan Analisis Jaringan Lunak Steiner. Sinnun Maxillofacial Journal. 2024; 6 (1): 48 – 55.
Riko Nofrizal. Penatalaksanaan kasus bimaxillary dental protrusion disertai gigi anterior berjejal berat JKGT. 2024; 6 (1): 105 - 107.
Muslim Yusuf, dkk. Perubahan harmoni wajah pasca perawatan kelas II skeletal dengan pencabutan dua premolar satu atas menurut analisis Arnett dan Bergman. Padjadjaran Journal of Dental Researcher and Students. 2021; 5(1): 43-50.
Guilherme Janson, dkk. Soft-tissue changes in Class II malocclusion patients treated with extractions: a systematic review. European Journal of Orthodontics. 2016; 38(6): 631-7.
DOI: https://doi.org/10.32509/jitekgi.v20i2.4013
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.