PENGARUH BERKUMUR DENGAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU TERHADAP HALITOSIS (DI PESANTREN KHUSUS YATIM AS-SYAFIIYAH)

Poetry Oktanauli

Abstract


Pendahuluan: Halitosis adalah bau mulut yang tidak sedap. Sebagian besar masyarakat yang mengalami bau mulut tidak menyadarinya dan hanya sebagian kecil masyarakat yang datang ke dokter gigi mengeluhkan halitosis. Anggapan bahwa halitosis tidak memerlukan penanganan khusus, tidak sepenuhnya benar karena halitosis dapat memberikan dampak sosial yang mempengaruhi citra seseorang. Apabila berbicara terlalu dekat dengan penyandang halitosis, maka lawan bicara akan menutup hidung atau bahkan menghindar. Tujuan: melalui penelitian ini, dapat diketahui apakah air seduhan teh hijau dapat menurunkan skor halitosis. Bahan dan cara: alat dan bahan yang digunakan adalah halimeter dan air rebusan teh hijau. Subjek penelitian tidak diperkenankan untuk makan dan minum selama 90 menit sebelum penelitian dilakukan, skor halitosis diukur sebelum dan sesudah berkumur dengan air rebusan teh hijau. Kesimpulan: penyebab utama dari halitosis adalah gas Volatile Sulfur Compounds (VSC). Teh hijau adalah jenis teh yang memiliki kandungan katekin yang sangat tinggi. Katekin adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab halitosis. Berkumur dengan air rebusan teh hijau telah terbukti mampu mengurangi skor halitosis. Oleh sebab itu, masyarakat dapat mulai memanfaatkan teh hijau sebagai alternatif lain dalam mencegah terjadinya halitosis.

Keywords


halitosis, teh hijau

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32509/jitekgi.v14i1.612

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 JITEKGI Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.